Minggu, 10 Februari 2013

Time with You

bersyukur memilikimu yang selalu menyempatkan waktunya untukku, bersyukur memilikimu yang mampu menjalankan perintahNya sebaik yang kamu mampu, bersyukur memilikimu karena berperilaku gak neko-neko dalam menjalani hidupmu, bersyukur memilikimu yang mau mengerti dan mampu memahamiku perlahan - lahan, bersyukur memilikimu yang hanya tersenyum sangaaaat manis ketika mengetahui isi blogku yang dengan polos dan apa adanya menceritakanmu yang selama ini ada di dalam pikiranku, bersyukur karena Allah masih memberi kesempatanku untuk berusaha membahagiakanmu.

ketika mulaimasuknya smsmu untuk meminta tolong menjemputmu di terminal, gak tau apa namanya. bahagia sekali. merasakan apa itu namanya keluar dan menghabiskan weekend dengan orang terkasih. kamu mampu melakukannya dengan baik. dan akupun perlahan semakin mengenal sosokmu dan hasrat untuk selalu bersamamu dan mendampingimu membuncah semakin besar. aku selalu ingin melihatmu makan tepat waktu, mengambilkan minummu, membawakan dan memberikan jaketmu ketika kita sedang bersama, mengambilkan tissue biar kamu gak ngupil sembarangan, pokoknya selalu memperhatikanmu, setiap detik saat itu tak akan pernah ku lupakan, ketawa, senyum, bingung, semua ekspresi kita. saat itu aku merasakan "kita". benar-benar kamu, dan benar-benar aku. Allah memang Maha Baik, bahkan kehadiranmu ini mengisi hidupku. yaaa.. sangat mengisi. caramu memperlakukanku sebagai wanita muslim sangat membuatku nyaman berada di sampingmu, bersandar di pundakmu, mencium aroma tubuhmu. semua hal yang berhubungan denganmu saat itu, kini benar-benar aku rindukan. semua hal, tak terkecuali saat hari terakhir kita liburan ini, aku gak tau ini sweet moment atau freak moment, yang jelas, akibat dari seorang teman kita yang ketiduran, kita menghabiskan malam luntrang-luntrung gak jelas. menunggu dan berusaha untuk membangunkannya. seneng banget sebenernya aku bisa lama bersamamu, seneng juga perhatianmu ketika aku ngantuk dan mulai rewel. namun.. rasa bahagia ini gak akan aku rasakan 100 % , aku takut sesuatu hal yang tak ku inginkan akan terjadi dan membuatku tak bisa ubtuk bangkit lagi. naudzubillah

3 hari bersamamu, sangat membuatku mengerti tentang hubungan kita,

teruslah tersenyum dan aku tak akan pernah memaksamu untuk bercerita, apa yang selama ini kamu rasakan padaku dan pada hubungan kita. karena aku tau mulai saat itu ketika kamu berbicara "kalau sekedar diary atau urusan pribadi, gak usah cerita , gak apa-apalah"
maaf kalo selama ini aku terlalu masuk dan ingin tau arti senyummu ketika bersama. terima kasih lelakiku, yang telah mengajarkan banyak hal untuk berbagi  :)

Kamis, 07 Februari 2013

M O M = three words who make me becomes super girl


Sederas tiap tetesan air yang mengucur dari shower yang dengan sigap dalam beberapa menit mampu membuat tubuhku basah, secepat itu pula pikiranku terpacu pada sosok wanita yang baru saja berteriak “deeekk… handukmu lho..kok kebiasaan gak bawa handuk to kalo mandi” dengan logat jawa bercampur Indonesia suara itu yang tiap hari ku dengar, pagi ataupun siang, kala aku berada di kamar mandi. Wajahnya yang kini semakin menua dengan garis keriput di setiap bagian sudut kelopak matanya, tak bisa memungkiri bahwa dia telah berusia senja, kurang lebih setengah abad. Dalam pencapaiannya sekarang, dia memiliki dua orang anak gadis. Yaah.. itu aku dan saudaraku.

Ibuku.


Sosok wanita yang selama ini berada di balik karakterku. Sosok yang mampu mengendalikan emosiku, mengajari arti hidup, mengalah, juga berperilaku sopan . aku juga sangat bangga sekaligus heran. Bayangkan, apapun tentangku dia paham dan sangat mengerti. Apapun itu. Dan aku pun juga sangat bersyukur berada dalam rahim suci ibuku inni. Aku lahir dan di besarkan tanpa campur tangan keras mereka, walaupun aku menyadari, aku sama saja dengan anak-anak lain yang punya rasa ingin tahu yang besar yang dapat berdampak pada perilaku nakalku, namun dengan sabar, ibu ku hanya menegur, menasihati, dan paling parahnya menangis. Yah, aku sudah pernah membuatnya menangis, mungkin karena aku terlalu badung kala itu. Dan satu alasan kenapa aku lebih menjaga sikap saat ini, gak lain karena ibuku dan Dia Sang Penciptaku.
Ingatannya juga ku akui sangat super duper hebat. Ibu ku tau makanan apa saja yang aku suka, mulai sayur asem, pecel, sayur tahu bumbu santan, ikan asin, roti sisir dan duren. Makananku mungkin tak begitu aneh-aneh tapi setiap H-1 aku akan pulang ke rumah dari kota perantauanku, saat dating pasti… Quaaalaaaa ….. sebagian dari makanan kesukaanku pasti sudah terhidang di dapur. Hmmm, siapa yang gak pengen pulang tiap minggunya kalau punya ibu kayak gini. Gak jago dalam mengingat menu makanan kesukaanku, beliau juga sangat hapal dengan karakterku dan apapun yang aku suka atau gak suka. Salut deh pokoknya. Beliau juga yang membuatku terbuka dan mengajari arti berbagi jika telah memilih seseorang untuk berbagi dalam kehidupanku. Menurutku, sosok ibu yang selalu mengalah, gak akan menurun padaku deh, aku paling gak suka mengalah kalau emang udah bener-bener terlihat salah. Maka dari itu, aku selalu dapet omelannya karena suka ber-adventure dengan hatiku yang gak pernah abis buat cari orang yang mampu menyaingi sifatku dan menaklukanku, wanita super keras kepala ini.

Apapun, siapapun,bagaimanapun sosok ibumu, selalu bersyukurlah, karena dia yang melahirkan kita dan membawa kita menjadi manusia yang mampu berkompetisi dalam kehidupan ini, dan menjadi manusia yang akan selalu lebih cerdas dari waktu ke waktu karena dengan sendirinya kita akan memahami cara untuk bertahan dengan atau tanpa dia di sisi kita.

Terima kasih Allah, telah kau ciptakan aku dan kehidupanku di rahimnya, selalu lindungi dia, jaga dia, jauhkan dari marabahaya dan api nerakaMu. Apa yang terjadi padaku jika itu buruk bukan dari kelalaiannya untuk menjagaku, namun aku yang belum bisa menerapkan apa yang beliau ajarkan, dan jika apa yang terjadi padaku baik, berikan beliau pahala yang pantas, karena telah membu`tku melakukan hal positif dalam hidupku dan memperkenalkanku pada agamaMu ya Allah. Dia telah rela menahan lapar dan menghemat untuk kemajuanku dan agar aku dapat merasakan bangku perkuliahan ini, yang tentunya sangat sulit untuknya membagi penghasilan untuk semua yang haru keluarga kami tanggung. Dalam setiap alunan namaMu kusebut selalu kuselipkan sebait nama kedua orang tuaku terlebih ibuku. Bagaimanapun beliau, aku sangat mengkhawatirkannya. Jangan beritahu beliau betapa aku sangat mengkhawatirkannya yang selalu bekerja keras di usianya yang semakin senja, cukup aku dan Engkau Tuhanku Yang Maha Baik, dalam setiap sujudku dalam setiap doa dengan tetesan air mata ku selalu meminta ampunan untuk mereka, dalam setiap sujudku, ku selalu meminta padaMu satu, satu saja ya Allah...  selalu berikan yang terbaik untuknya , doa kecil yang kubalut dengan ketulusan memohon padaMu ini, sangat ku harapkan untuk Engkau kabulkan, Tuhanku Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Aamin .