Sederas tiap tetesan air yang mengucur dari shower yang
dengan sigap dalam beberapa menit mampu membuat tubuhku basah, secepat itu pula
pikiranku terpacu pada sosok wanita yang baru saja berteriak “deeekk… handukmu lho..kok kebiasaan gak bawa
handuk to kalo mandi” dengan logat jawa bercampur Indonesia suara itu yang
tiap hari ku dengar, pagi ataupun siang, kala aku berada di kamar mandi.
Wajahnya yang kini semakin menua dengan garis keriput di setiap bagian sudut
kelopak matanya, tak bisa memungkiri bahwa dia telah berusia senja, kurang
lebih setengah abad. Dalam pencapaiannya sekarang, dia memiliki dua orang anak
gadis. Yaah.. itu aku dan saudaraku.
Ibuku.
Sosok wanita yang selama ini berada di balik karakterku.
Sosok yang mampu mengendalikan emosiku, mengajari arti hidup, mengalah, juga
berperilaku sopan . aku juga sangat bangga sekaligus heran. Bayangkan, apapun
tentangku dia paham dan sangat mengerti. Apapun itu. Dan aku pun juga sangat
bersyukur berada dalam rahim suci ibuku inni. Aku lahir dan di besarkan tanpa
campur tangan keras mereka, walaupun aku menyadari, aku sama saja dengan
anak-anak lain yang punya rasa ingin tahu yang besar yang dapat berdampak pada
perilaku nakalku, namun dengan sabar, ibu ku hanya menegur, menasihati, dan
paling parahnya menangis. Yah, aku sudah pernah membuatnya menangis, mungkin
karena aku terlalu badung kala itu. Dan satu alasan kenapa aku lebih menjaga
sikap saat ini, gak lain karena ibuku dan Dia Sang Penciptaku.
Ingatannya juga ku akui sangat super duper hebat. Ibu ku tau
makanan apa saja yang aku suka, mulai sayur asem, pecel, sayur tahu bumbu
santan, ikan asin, roti sisir dan duren. Makananku mungkin tak begitu aneh-aneh
tapi setiap H-1 aku akan pulang ke rumah dari kota perantauanku, saat dating
pasti… Quaaalaaaa ….. sebagian dari makanan kesukaanku pasti sudah terhidang di
dapur. Hmmm, siapa yang gak pengen pulang tiap minggunya kalau punya ibu kayak
gini. Gak jago dalam mengingat menu makanan kesukaanku, beliau juga sangat
hapal dengan karakterku dan apapun yang aku suka atau gak suka. Salut deh
pokoknya. Beliau juga yang membuatku terbuka dan mengajari arti berbagi jika
telah memilih seseorang untuk berbagi dalam kehidupanku. Menurutku, sosok ibu
yang selalu mengalah, gak akan menurun padaku deh, aku paling gak suka mengalah
kalau emang udah bener-bener terlihat salah. Maka dari itu, aku selalu dapet
omelannya karena suka ber-adventure dengan hatiku yang gak pernah abis buat
cari orang yang mampu menyaingi sifatku dan menaklukanku, wanita super keras
kepala ini.
Apapun, siapapun,bagaimanapun sosok ibumu, selalu
bersyukurlah, karena dia yang melahirkan kita dan membawa kita menjadi manusia
yang mampu berkompetisi dalam kehidupan ini, dan menjadi manusia yang akan
selalu lebih cerdas dari waktu ke waktu karena dengan sendirinya kita akan
memahami cara untuk bertahan dengan atau tanpa dia di sisi kita.
Terima kasih Allah, telah kau ciptakan aku dan kehidupanku
di rahimnya, selalu lindungi dia, jaga dia, jauhkan dari marabahaya dan api
nerakaMu. Apa yang terjadi padaku jika itu buruk bukan dari kelalaiannya untuk
menjagaku, namun aku yang belum bisa menerapkan apa yang beliau ajarkan, dan
jika apa yang terjadi padaku baik, berikan beliau pahala yang pantas, karena telah
membu`tku melakukan hal positif dalam hidupku dan memperkenalkanku pada agamaMu
ya Allah. Dia telah rela menahan lapar dan menghemat untuk kemajuanku dan agar aku dapat merasakan bangku perkuliahan ini, yang tentunya sangat sulit untuknya membagi penghasilan untuk semua yang haru keluarga kami tanggung. Dalam setiap alunan namaMu kusebut selalu kuselipkan sebait nama kedua orang tuaku terlebih ibuku. Bagaimanapun beliau, aku sangat mengkhawatirkannya. Jangan beritahu beliau betapa aku sangat mengkhawatirkannya yang selalu bekerja keras di usianya yang semakin senja, cukup aku dan Engkau Tuhanku Yang Maha Baik, dalam setiap sujudku dalam setiap doa dengan tetesan air mata ku selalu meminta ampunan untuk mereka, dalam setiap sujudku, ku selalu meminta padaMu satu, satu saja ya Allah... selalu berikan yang terbaik untuknya , doa kecil yang kubalut dengan
ketulusan memohon padaMu ini, sangat ku harapkan untuk Engkau kabulkan, Tuhanku
Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Aamin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar