Selasa, 12 Maret 2013

meletup-letup kayak bisul

gak hanya kali ini rasanya useless. berkali-kali, bahkan adanya aku juga gak ada guna. tepatnya kemaren lelaki yang aku kasihi sakit dan aku yang ada jauh sini, hanya bisa mengingatkan dan memberikan semua perhatianku, dan rasa khawatirku yang gak karuan. kalo mau di bilang alay, setiap detik aku selalu mengkhawatirkannya, sedang apa, udah makan, minum obat, bla bla bla, sampai terkadang air mataku pun dengan nakalnya menetes tanpa ijin dan tak tau waktu jika sudah duduk diem menatap nanar kosan usangku dan yang terpikirkan hanya dia. sakitnya bener- bener sakit pas tau raga ini tak bisa berada di sampingnya. namun pesakitan ini bertambah ketika, semua perhatianku di abaikan. bisa apa aku? ketika semua usahaku untuk memberikan perhatianku dengan status LDR ini sudah tercampakkan? Tuhan.. give me little power to face this feel. aku gak tau, sakit apa ini, antara nelangsa atau terlecehkan atas sikapnya. aku gak tau, semua bercampur menjadi satu. mulut ini berkata "i don't care anymore about you baby" , tapi perasaan ini reverse , klise. sesekali aku men- jugde diriku yang tak becus dalam menjalani hubungan ini. aku selalu memilih diam, agar dia tak marah dan pergi dariku. aku selalu menurut agar dia selalu merasa nyaman denganku. dan aku? apa aku terlalu bodoh melakukan ini untuknya?

gak kerasa, badanku memberontak, imunku melemah. dan karena aku terlalu mengkhawatirkanmu, aku bermimpi tentangmu dan ketika terbangun, panas tubuh ini cukup untuk merebus telur mungkin, haha. so fool i am. aku sangat sok untuk memperhatikanmu, tapi aku tak bisa menjaga diriku sendiri. dan hanya diam, agar kamu yang sedang sakit disana tidak merasakan rasa khawatir seperti yang aku rasakan. aku tak akan menyesali rasa sakit yang ku alami karena terlalu banyak memikirkanmu. karena aku hanya bisa memikirkanmu , gak lebih. mungkin aku bukan orang romantis dalam bayanganmu yang akan datang kepadamu dan menemanimu, aku gak bisa. kita sama-sama tersibukkan oleh perbedaan ini. aku selalu berusaha untuk tak mengatakan duniaku ataupun duniamu. karena yang akan ada hanyalah duniamu dan aku akan belajar untuk memasuki duniamu, walaupun mungkin sulit.

aku ingin ketika bertemu denganmu, aku bisa lancar berbicara seperti aku menuliskan semua ini, tanpa tangan yang gemetar, bola mata yang tak fokus dan degup dada yang berdetak kencang. aku ingin duduk berdua yang lama, dan benar-benar membicarakan apa yang sedang kita rasakan. bukan hanya aku atau kamu, tapi kita. biarkan aku menangis jika aku tak sanggup untuk membendungnya di depanmu, biarkan saja. cukup dengarkan aku dan aku akan mendengarkan apa yang kamu rasakan. "semalam kemaren, saat dirimu tergeletak sakit, aku sangat mengkhawatirkanmu. aku gak bisa bohong, sambil menunggumu kabarmu futsal dalam keadaan sakit, aku diam dalam selimut tebalku agar kakakku tak mengetahui aku sedang menangis terisak memikirkan keadaanmu sampai aku lelah dan tertidur. tapi paginya aku mendapati kamu seperti gak merasakan rasa khawatir ini dengan berlaku semaumu. menenggak soft drink yang biasanya kau minum, sakit sekali. aku cuma memohon jaga dirimu baik-baik disana, gak lebih. apa terlalu berat sayang? apa permintaanku sangat sulit untuk kau kabulkan? apa aku harus merengek memintamu untuk tak melakukan itu di depanmu sayang? aku.. aku gak tau harus ngomong apa.. aku bingung.. aku harus gimana menghadapimu? beri tau aku sayang. agar aku tau memperlakukanmu" disini... aku selalu berdoa untukmu

dari "cha" yang sangat menyayangimu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar