Minggu, 18 November 2012

tujuan akhirnya??

minggu yang berat. banyak banget kejadian di luar prediksi dan penalaran otakku. sampe mau nulis aja bingungnya setengah mati ini. sebenernya aku pengen merangkai kata-kata yang indah , puitis, tapiii sayangnya aku tak di lahirkan sebagai titisan alm. taufik ismail atau siapalah namanya. emang pengetahuanku cetek banget tentang sejarah Indonesia dan ke-Indonesiaan. sebenernya aku tinggal dimana? kebangetan juga kalo di pikir.
awal aku berpikir menulis ini, di dasarkan obrolan ringan teman-temanku. malem ini (sebelum aku mulai mengepostkan ini) aku di ajak sekumpulan teman-temanku keluar menghilangkan penat. yaah.. anak muda. tau deh kalo lagi ngumpul pasti bahasannya gak jauh-jauh dari ketidak jelasan topik utama pembicaraan. namun, anehnya kali ini aku tertarik untuk membahas obrolan temanku dan jujur langsung impuls-impuls syaraf di otakku menangkap dan mulai mengkritisi obrolan ini.
"kalo anakku cewek dan udah gede, gak akan ku biarin dan jadi nakal" , di sambung dengan temanku yang lain menambahi "kalo anakku cowok, bakal aku ajakin berantem, ngrokok, biar metal kayak aku" . ya gak ngerasa, bentar lagi aku uda memasuki umur kepala 2. cepet banget, dan wajar kalo obrolan di sekitarku tentang itu. nah.. yang ada di benakku. andai saja semua yang kita inginkan tak sesuai dengan kenyataan , what should we do ?
pasti kita akan berputar / mencari jalan alternatif untuk dapat menuju ke angan dan keinginan kita. dan tanpa kita sadar, kita telah memperjuangkan hak kita dalam hidup ini. jadi apa yang kita inginkan, namun sekarang banyak juga manusia yang tanpa mereka sadar dengan sendirinya mengkritisi suatu keadaan tanpa melihat apa yang ada di dalam dirinya adalah apa yang dia kritisi sendiri. banyak banget alibi yang bilang "aku bilang ini itu supaya kamu gak jadi kayak aku" untuk sebagian orang kata-kata itu memang terlihat manis, karena secara gak langsung kita telah di pedulikan oleh orang lain. namun di sisi pandangan lain banyak juga yang mencibir "lihatlah , kau itu siapa? peduli dengan beta namun kau tak peduli dengan diri kau sendiri" , ironis.. namun kembali lagi. apa yang kita lakukan berbanding lurus dengan tujuan yang akan kita dapatkan tanpa kita sadari. berbeda lagi dengan obrolanku di suatu senja dengan kakak kos ku, waktu itu mulai dari perbincangan ringan sampai menuju ke dalam hal yang lebih spesifik. contohnya, WHO AM I ? tanpa kita sadari, jati diri yang kiranya selama ini sudah dengan confident kita yakini bahwa ini diri kita ternyata hanya sebuah habit dari lingkungan sekitar. nyadar gak ? yaapps.. itu aku banget. sedikit demi sedikit aku pun baru menyadari , aku gadis belia umur 19 tahun namun masih bingung akan siapa dirinya jika di beri kesempatan untuk menulisnya di selembar kertas. aku gak tau, ini memang penyakitku, atau kerap di alami oleh remaja lain. jika menurutku, orang lain lebih mudah untuk mengetahui siapa diri kita walaupun tak semua yang mereka kaetahui itu benar. contoh gampangnya adalah jika dalam sebuah psikotest di beri soal menulis 10 kelebihan dan kekurang diri anda, kebanyakan orang akan menganggap soal itu lebih sulit daripada fisika mekanika, ini di karenakan mereka belom ngerti, siapa aku? apa yang bisa dan tidak aku lakukan? bener kan ? makanya dari itu banyak sekali orang yang melewatkan peluang utama mereka dalam hal yang mereka kuasai untuk masuk ke dalam lingkungan yang standar dan monoton. semua ini dalam perjalanan. yaa... dari atas sampai sekarang ini aku berbacot ria.. aku, kamu, dia ,kita dan mereka semua dalam perjalanan, perjalanan yang mempunyai tujuan yang berbeda beda, perjalanan yang memang harus kita hargai, entah itu perjalanan ku, atau orang lain, beri penhargaan yang sebaik mungkin, karena tidak ada yang tau , kecuali diri kita apa tujuan kita melakukan perjalanan ini, perjalanan yang berliku, datar, atau bahkan penuh daya juang. menjadi apa, melakukan apa dan memandang dengan cara bagaimana , itu hak kita. asal kita bisa BERTANGGUNG JAWAB atas diri kita dan juga apa yang telah kita timbulkan dari semua yang telah kita lakukan. sekarang, jadi apapun itu semua ada pada keputusan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar